Pulau Pandan Tanjung Kelumpang Belitung Timur (Bagian 2)
Dasril Iteza – Pulau Pandan berjarak kurang lebih sekitar 93 km dari Kota Tanjungpandan atau 18 km dari Kecamatan Simpang Pesak, pulau kecil ini berlokasi di Desa Tanjungkelumpang (lebih pas lagi jarak pantai ini sekitar 5 kilometer dari Kantor Desa Tanjung Kelumpang. Hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Pantai Punai Tanjung Kelumpang). Pulau Pandan ini selain memiliki pesona alami nan indah, sangat pas dijadikan untuk menyegarkan pikiran dan membuat anda nyaman sekali saat berkunjung kesini. Pantai ini cocok juga untuk melaksanakan aktivitas olah raga seperti berenang, memancing. Tidak ketinggalan bagi yang hobby photografi, anda juga bisa mendapatkannya disini, tidak peduli apakah anda itu amatiran atau memang sudah pro sekalipun, anda akan mendapatkan hasil yang bagus disini.
Konon, Pulau Pandan sendiri dipercayai oleh masyarakat setempat, merupakan tempat pesinggahan Lanun alias Bajak Laut dimasa lalu. Selain itu di pulau mungil ini tersimpan berbagai misteri yang hingga sekarang masih dapat disaksikan.
Pada salah satu batu granit tercetak jelas, bekas telapak kaki, yang diyakini sebagai bekas telapak kaki Lanun yang memiliki kesaktian tinggi. Bekas telapak kaki tersebut tercetak pada kerasnya batu granit yang diyakini telah berumur lebih dari 100 tahun.
Selain bekas telapak kaki diatas, juga terdapat pula bekas tali tambang kapal atau sauh alias tali jangkar kapal yang sudah membatu yang membujur sepanjang belasan meter. Itu terlihat dari besarnya tali tambang tersebut yang menggambarkan besarnya kapal yang berlabuh kala itu.
Keunikan serta misterius lain dari Pulau Pandan ini adalah terdapat sebuah sumur pahatan sedalam satu meter yang berbentuk persegi lima di atas bebatuan granit. Konon bagi mereka yang pernah mencicipinya, airnya rasanya tawar dan juga tidak pernah kering. Seolah-olah ada mata air yang selalu mengisi sumur pahatan tersebut walau di saat musim kemarau. Selain itu juga terdapat batu yang muncul dari dasar laut yang berbentuk kepala ikan lumba-lumba.
Kali ini saya cukup beruntung karena air laut sedang surut sehingga saya bisa menyeberang ke Pulau Pandan dengan lengak lengok aduhai tantpa kendala dengan menikmati dan mendokumentasikan segala sudut keindahan yang dimiliki oleh Pulau Pandan dan Pantai Pandan didepannya. Dan bisa dikatakan, paragraf terakhir ini adalah kelanjutan dari posting saya sebelumnya, 20/09/2014 silam.
0 comments :
Post a Comment
komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging