Tragedi Black Death

Black Death adalah wabah sampar yang melanda Eropa Barat abad pertengahan pada tahun 1348 dan 1349, dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa. Di Inggris saja jumlah yang meninggal adalah kurang lebih sekitar 1,5 juta jiwa!

Penyebaran Black Death

Nama Black Death umumnya dianggap berasal dari gejala khas dari penyakit ini, yang disebut acral necrosis, di mana kulit penderita menjadi menghitam karena pendarahan subdermal. Catatan sejarah telah membuat sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa Black Death adalah suatu serangan wabah bubonik yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus hitam (Rattus rattus), walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.

Kalau sudah berbicara tentang Black Death, tentunya tidak lepas dari Abad Pertengahan dan satu kaum yaitu Kaum Yahudi! Pada zaman Abad Pertengahan, orang-orang Yahudi ini mendapat tempat tersendiri. Selama awal abad pertengahan, jumlah mereka semakin meningkat. Mereka telah menyebar di kawasan Yunani – Romawi pada akhir Imperium Yunani. Dalam hal Black Death ini, kaum Yahudi dituduh sebagai biang keroknya. Masyarakat sangat marah. Akhirnya mereka banyak mengubur hidup-hidup (ada juga yang dibakar hidup-hidup) orang Yahudi.

Mari kita telusuri latar belakangnya…

Orang-orang yahudi tinggal di kota-kota sepanjang pantai Mediterania serta di seputar rute-rute perdagangan di daerah pedalaman Eropa. Banyak diantara mereka berasal dari Syiria, Konstantinopel, Aleksandria dan Yunani. Mereka kebanyakan bergerak dalam bidang perdagangan barang-barang perhiasan mewah, sutera serta rempah-rempah. Bisnis ini sangat menguntungkan orang-orang Yahudi, sehingga kemudian mereka memonopolinya. Pada masa pemerintahan Karel Agung, kata Jew (Yahudi) dan merchant (pedagang)saling bersinonim.

Orang-orang Yahudi memegang peranan penting dalam kehidupan kota-kota, sebab mereka memang pedagang-pedagang terkemuka masa itu. Akan tetapi, menurut para sejarawan, hal tersebut sangat dilebih-lebihkan, sebab pada masa itu, peran pedagang Kristen juga tidak kalah pentingnya. Dan perlu juga diketahui oleh kita semua – kembali menurut sejarawan – bahwa pada abad-abad akhir abad pertengahan, jumlah pedagang Kristen jumlahnya lebih banyak dari pedagang Yahudi! Hal ini dibuktikan ketika King Edward III dari Inggris memutuskan untuk tinggal di Antwerp guna menyiapkan suatu serangan ke Perancis, daftar nama-nama pemberi bantuan keuangan adalah sebagian besar berasal dari pedagang-pedagang Kristen. Sedangakan Yahudi hanya ada beberapa nama saja dalam daftar tersebut.

Nenek moyang orang Eropa, abad pertengahan ini, jarang sekali menunjukkan sikap bermurah hati pada kaum Yahudi. Hal ini karena keyakinan ajaran Kristen, bahwa Yahudi-lah yang menyebabkan Yesus disalib. Maka tidak urung, orang-orang Kristen mengambil sikap tidak peduli dan bahkan cenderung membenci kaum Yahudi.

Umat Kristen terutama sangat membenci rentenir Yahudi, karena menreka memakai praktek riba - sesuatu yang dianggap dosa dalam ajaran Kristen – walaupun dalam perkembangan selanjutnya ada juga orang Kristen yang memakai praktek riba.

Massa kelompok masyarakat saat itu sering terprovokasi untuk menyerang orang-orang Yahudi. Dalam perang Salib I dan II, semua kelompok masyarakan dipaksa untuk dibabtis. Seluruh sinagoga dihancurkan. Apabila terjadi wabah penyakit pes, orang Yahudi dituduh sebagai penyebabnya, karena mereka dianggap memiliki sumur-sumur beracun dan puncaknya adalah Black Death tahun 1348, massa yang marah, mengubur hidup-hidup orang Yahudi.

Dalam komunitas masyarakat abad pertengahan, orang-orang Yahudi tidak dianggap sebagai komunitas integral. Mereka tetap dianggap musuh masyarakat. Peraturan perundang-undangan saat itu menyatakan mereka harus tinggal di tempat terpisah dari komunitas Kristen. Kantong-kantong atau wilayah komunitas Yahudi ini disebut Ghetto, yang saat itu banyak ditemui di kota-kota di Italia, Jerman, Polandia, Bohemia serta negeri-negeri lainnya.

Black Death telah memberikan pukulan serius bagi Gereja Katholik Roma, menimbulkan akibat drastis terhadap populasi Eropa, serta merubah struktur sosial Eropa. Seluruh Eropa, orang-orang Yahudi bersama dengan orang kusta dan minoritas lainnya menjadi kambing hitam untuk kehancuran wabah. Ribuan orang dibakar hidup-hidup (selain juga dikubur hidup-hidup) sebagai pembalasan.

[Sumber: Henry S. Lucas – A Short History Of Civilization, Wikipedia, eyewitnesstohistory]

-------------------------------------------------------------------------------------



0 comments :

Post a Comment

komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging

Hubungi Saya

Name

Email *

Message *

Page RankBlogarama - Blogging Blogs
eXTReMe Tracker