Gayus Tambunan vs Umar Bakri
Jika ditanya siapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) paling kaya di Republik ini mungkin semuanya akan sepakat dan bersorak menyebut satu nama yaitu Gayus Tambunan. Bernama lengkap Gayus Halomoan Tambunan adalah Pegawai Negeri Sipil pajak golongan III.a (tiga – a) dengan total kekayaan – menurut berbagai media - yang didapatkannya dengan menjelma menjadi mafia pajak sebesar sekitar 100 miliar rupiah.
Sebagai perbandingan, gaji PNS golongan III.a dengan masa jabatan 0 sampai 10 tahun hanya berkisar antara Rp. 1,6 sampai Rp 1,8 jutaan per bulan. Dengan kekayaan seperti disebutkan diatas Gayus Tambunan telah menjelma menjadi PNS terkaya terlepas dari mana dia mendapatkan kekayaan tersebut.
Saat ini Gayus Tambunan telah divonis 20 tahun penjara. Namun berbagai pemberitaan menyebutkan, andaikan Gayus Halomoan Tambunan di vonis bebas tidak bersalah itu artinya korupsi halal di negeri ini.
Sejatinya PNS seperti Gayus adalah pelayan atau abdi masyarakat, namun berbagai hal terkadang dengan menjadi PNS, seolah-olah PNS tersebut adalah raja dan justru rakyat yang melayaninya. Jauh menyimpang dari norma dan etika PNS yang sesungguhnya.
Lantas apa hubungannya dengan Umar Bakri? Atau lebih tepatnya apa hubungannya dengan Guru Umar Bakri sang sosok fiktif karangan musisi legendaris Iwan Fals? (Album Sarjana Muda 1981).
Kalau ditanya siapa Pegawai Negeri Sipil yang paling miskin? Mungkin jawabannya adalah sosok fiktif dari Guru Umar Bakri, yang empat puluh tahun mengabdi jadi guru (PNS) jujur berbakti memang makan hati.
Perbandingan tersebut bisa diibaratkan bumi dan langit. Gayus Tambunan vs Guru Umar Bakri:
1). Kalau Gayus Tambunan berlimpahan harta, apartemen, rumah mewah, tabungan banyak, mobil mewah serta batangan emas, maka harta yang dimiliki oleh Umar Bakri – sebagaimana dalam nyanyian Iwan Fals – adalah tas hitam dari kulit buaya dan sepeda kumbang.
2). Kalau Gayus Tambunan banyak menolong orang dalam memuluskan dalam urusan pajak, maka Umar Bakri berusaha mengajarkan ilmu pasti dan membuat murid-muridnya agar cerdas.
3). Kalau Gayus Tambunan membuat negeri ini rugi miliaran rupiah, maka Umar Bakri justru menguntungkan Negara dengan menciptakan banyak professor dan membuat otak orang cerdas seperti otak Habibie.
4). Kalau gaji Gayus Tambunan normal sesuai golonggannya dan dapat “proyek sampingan” sehingga uangnya membengkak dengan gelar mafia pajaknya, maka gaji Guru Umar Bakri selalu dikebiri.
5). Kalau Gayus Tambunan bisa pergi ke Bali nonton Tenis selama masa penahanan, kalau Guru Umar Bakri ditahan mungkin akan babak belur dihajar petugas rutan dan tidak bisa nonton tenis di Bali. Mengapa? Karena Guru Umar Bakri tidak punya duit untuk suap sana suap sini.
6). Seterusnya, silahkan kalian tambahkan pada kolom komentar dibawah ini…
Oleh Dasril Iteza – Manggar, 23 Desember 2010 – 9:16AM
0 comments :
Post a Comment
komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging