Genting Apit Belitung: Tikungan angker, maut yang misterius
Blogger Belitung - Anda-anda semua yang pernah mengunjungi Belitung tentu tahu akan sebuah tempat yang benama Genting Apit. Genting Apit merupakan sebuah bukit yang dibelah oleh jalan untuk menuju ke Kota Manggar dari Kota Tanjungpandan dan sebaliknya. Area ini dinamakan Jalan Tengah! Genting Apit merupakan jalan dengan tikungan berbahaya yang dibuat dengan membentuk seperti huruf “S”! Genting Apit ini bisa anda temukan saat anda sudah setengah perjalanan menuju Kota Manggar dari Kota Tanjungpanan. Area ini juga dinamai Hutan Genting Apit.
Genting Apit sangat terkenal sekali di Belitung. Bukan hanya dikenal dengan tikungan mautnya, namun juga terkenal dengan segala keangkerannya. Saya pikir masyarakat Belitung sepakat mengatakan bahwa Genting Apit adalah salah satu tempat berbahaya, angker serta misterius yang ada di Belitung, Negeri Laskar Pelangi.
Sudah tidak terhitung jumlah kecelakaan yang berujung maut pada tikungan Genting Apit ini. Sedangkan menurut beberapa kesaksian mata yang selamat dari kematian akibat kecelakaan tersebut, mereka mengatakan konsentrasi berkendara tiba-tiba buyar karena melihat sosok anomali penampakan mahluk adikodrati. Sejatinya, tikungan genting Apit ini memang sangat berbahaya, karena siapa pun yang berkendara disana, tidak bisa langsung melihat kendaran yang ada dihadapannya karena tikungan seperti yang sudah saya katakan diatas, membentuk huruf “S”!
Anomali penampakan mahluk adikodrati yang sering dilihat oleh orang-orang yang melewati tikungan maut nan angker Genting Apit adalah mahluk sejenis babi yang besarnya bisa melebihi seokor kerbau. Bagi masyarakat Belitung, mahluk adikodrati ini disebut dengan nama LIMPAI! Limpai ini, kalau muncul sering berkelompok. Pertanda kemunculan Limpai ini selalu dimulai dengan tiupan angin kencang atau angin ribut yang ganjil atau agin ribut yang tidak lazim dari biasanya.
Jujur saja, hampir satu minggu sekali saya melewati tikungan maut Genting Apit ini. Bukannya tidak ada rute lain, akan tetapi rute ini merupakan akses paling dekat jika kita ingin bolak balik Manggar – Tanjungpandan dan sebaliknya. Meski sudah tahu akan mautnya tikungan ini dan image angkernya, namun hingga detik ini saya belum pernah menjumpai anomaly penampakan mahluk adikodrati tersebut.
Seolah-olah mempertegas akan keangkeran Genting Apit ini, suami dari sepupu saya pernah berkata kepada saya: “kalau bisa, saya tidak ingin lagi melewati Genting Apit”. Saya menanyakan apa alasannya. Dia memberikan alasan bahwa saat melewati Genting Apit, tiba-tiba melintas dihadapannya seekor kera besar berbulu emas! Saya pikir wajar saja dia mengatakan demikian karena di belahan manapun di bumi ini tidak ada kera besar yang memiliki bulu berwarna emas.
Itu adalah salah satu kisah keangkeran, mautnya serta misteriusnya Genting Apit Belitung diantara sekian banyak kisah lainnya tentang Genting Apit.
Catatan khusus buat saya. Jujur saya akui predikat angker, maut dan misterius dari Genting Apit ini membuat saya menyukai area ini. Saat melewati area ini, kesejukan justru menyelimuti tubuh saya yang sedang berkendara. Bahkan saya sering berandai-andai agar bisa membuat rumah didaerah ini.
8 comments :
genting apit itu tikongang maut yang banyak antu e,,,
Topan
Anonim Topan@,.. kate urang banyak c ye....
benar genting apit to rawan soal ee kamek la isak ngerase ek ke angkeran genting apit itu....
@siti & yosi .....
adeke mikak betemu kun antu e? kun limpai e, kerak bulu kuning emas atau kerak puteh, atau pocong misal e?
Barik e waktu aku gik kecit isak kamek sekeluarge nganyau dr manggar ke tanjong, ke ruma kakik ninek kamek de tanjong, lewat jalan tengah. Berangkat la malam. Kire2 la kan sampai tanjong, tibe2 seisik mubel bauk daging angus busoookkk!. Waktu itu kamek naik mubel bak. Jadi dari kace spion nok dalam mubel to ketingokan lah de belakang tek ade nok numpang naik. Rupe die jat benar. Untonh numpang e cuman suat...men lamak mati kamek kebauk an hehe. Uje bapak aku men de jalan ketemo kan keluarge babi atau hewan ape sajak, tingok duluk, men nok jalan de depan anak2 e, mending brenti, berik liwat. Tapi men nok jalan duluan induk e, terabas sajak. Gitu pesan belau tek.
kakak/ abang @Amiko Pieris ...
iye neh gadok tu dame e limpai, tapi kamek sukor alhamdulillah, lah ndak teitong agik liwat de gentingapti tu baik siang atau malam dak isak koh teliat/ tecium bau kun nok uba-uba....
salam kenal ye....
Seraaaaam juak ye
vicky herviyansah...
amun malam seh ye juak kaluk e ijak? tp mun siang seh justru demun mun lalu liwat situk
Post a Comment
komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging