Bunker

Entah siapa yang memulainya terlebih dahulu, yang jelas bunker sudah ada sejak zaman dahulu. Dari namanya saja sudah dapat diasumsikan sebagai tempat dibawah tanah, tempat darurat dari serangan saat terjadi perang. Bunker adalah sejenis bangunan pertahanan militer. Bunker biasanya dibangun di bawah tanah. Banyak bunker dibangun pada Perang Dunia I dan II. Dalam masa Perang Dingin, bunker-bunker besar dibangun untuk mengantisipasi kemungkinan perang nuklir. Jadi mari kita coba telusuri...

Cukup masuk akal jika banyak Negara telah membangun bunker dan saya juga berkeyakinan (meskipun saya tidak bisa membuktikannya dengan data-data sah kepada anda semua), hingga detik ini Beberapa Negara telah membangun bunker untuk pertahanan militer dan maupun untuk berbagai kepentingan lainnya.

Berbagai laporan di media massa baik itu elektronik yang kita baca terhadap aktivitas Negara-negara tertentu yang merayakan keberhasilannya saat uji coba balistik rudal dengan daya jelajah antar Negara serta antar benua yang kesemua itu jika diinginkan bisa ditambah dengan rangkaian hulu ledak nuklir.

Biar bagaimanapun, tempat persembunyian, tempat pertahanan dipermukaan bumi tetaplah tidak aman karena gampang sekali dilihat untuk kemudian dihancurkan. Bunker diciptakan dengan berbagai keperluan dari tempat sebagai persembunyian secara komunitas luas hingga tempat pertahanan dan pengembangan persenjataan militer yang tidak mudah diketahui oleh pihak lain.

Soal bungker juga sempat populer semasa bergolak Perang Teluk (1990 - 1991). Presiden Irak Saddam Hussein pernah diberitakan sembunyi di bungker bawah tanah. USA Today sempat mereka-reka bentuk bungker yang muat 1.200 tentara, dan bungker tempat kediaman Saddam.

Bahkan Sunday Times pernah melaporkan, setiap gedung pemerintah di Baghdad dilengkapi bungker. Sebuah kompleks di bawah Istana Abu Ghuray dikabarkan mempunyai 60 - 70 kamar, termasuk kamar tidur, ruang makan, dan ruang komunikasi sedalam 4,5 m di bawah tanah. Dilengkapi dekorasi, termasuk permadani Persia, dan lukisan di langit-langit.

Majalah Spanyol Interviu melaporkan, Presiden Saddam tidur di ranjang bundar. Di dalam bungker kediaman Saddam, tulis Bild on Sonntag, tersedia makanan dan obat-obatan penuh sampai atap dan sekitar 25 orang bisa hidup dalam bungker lebih dari satu tahun. Bungker dibangun dengan dana lebih dari AS $ 100 juta sekitar tahun 1970-an dan 1980-an. Kantor berita AFP mengutip orang Irak di pengasingan (Eropa) mengungkapkan, bungker Saddam Hussein itu sangat luas. Bahkan bagaikan "kota mini" yang tahan bom. Bungker itu, kabarnya, dirancang insinyur Jerman Timur dan dibangun tahun 1980-an, saat Irak terlibat perang melawan Iran. Meski perancangnya orang Jerman Timur, tapi pelaksana bangunan tetap orang Irak. Untuk menjamin kerahasiaannya.

Dalam bungker itu tersedia ruang olahraga dilengkapi sauna. Bahkan, ada patio lengkap dengan tanaman buatan, sehingga menyerupai taman. Untuk mencapai ke tempat itu digunakan mobil listrik. Sementara itu The Washington Times pernah melaporkan, Rusia masih melanjutkan program Perang Dingin, dengan membangun sejumlah bungker, jalan KA, dan pos-pos komando jauh di bawah tanah untuk membantu para pemimpin Moskwa melarikan diri dari ibu kota dan bertahan dari serangan nuklir. Jalan KA bawah tanah kabarnya terhubung ke kediaman Boris Yeltsin di luar Moskwa.

Umum maupun khusus, pembangunan bunker selalu saja dirahasiakan, kita tidak akan pernah tahu jika Negara tetangga kita telah membangun bunker bawah tanah hingga kedalaman maksimum dengann berbagai kepentingan yang melekat sebagi tujuan pemnagunannya.

Keberadaan bunkerpun terkadang bisa ditemukan dan bisa juga tidak diketahui, berdasarkan penelusuran saya di internet, keberadaan bunker di Indonesia pun sebenarnya banyak. Contohnya Sejak Bulan Mei yang lalu, Pemda DKI Jakarta membuka akses kepada masyarakat untuk melihat bunker. Puluhan masyarakat Jakarta dan sekitarnyapun berbondong-bondong melihat masuk kedalam sebuah lorong panjang yang gelap gulita, ingin melihat bunker ini secara langsung. Letak bunkernya yaitu Didepan Museum Fatahillah Jakarta yang dibangun Belanda pada tahun 1940. Dengan begitu kita semua bisa melihat seperti apa bunker yang saat dibangun untuk persembunyian Belanda dari serangan Jepang. Bangunan bunker ini dibangun pemerintah Hindia, Belanda pada tahun 1940 dengan panjang lorong 31 meter lebarnya 3 meter dan tinggi 1,7 meter. Awalnya bunker ini merupakan persembunyian dari serangan musuh dari udara ketika terjadinya perang.

Namun sekarang ini bunker sudah bukan tempat tertutup lagi, walaupun masih banyak juga bunker yang dirahasiakan dengan bergagai alasan ketertutupanya. Bunker sekarang ini ada yang dihancurkan, atau dialihfungsikan menjadi tempat menyimpan server data. Sebagian jadi museum perang yang terbuka bagi wisatawan. 

Mengapa Bunker Dibuat? 

Seperti yang telah saya kemukakan diatas, berbagai macam alasan bisa saja dibuat dalam pembangunan sebuah bunker. Bunker Albania, misalnya, dibangun untuk mengusir ancaman invasi asing – ketakutan konstan dari salah satu yang paling Isolasionist Stalinists didunia – bunker-bunker ini hampir tidak bisa dihancurkan. Memakai lebih dari 700.000 semen dan besi, bangunan mengerikan ini dibangun antara tahun 1950 dan kematian diktator pada tahun 1985.

Bom Penghancur Bunker

Kecanggihan teknologi militer telah diciptakan, bunker yang selama ini merupakan tempat paling aman dari serangan bom nuklir sekalipun, nampaknya harus waspada karena pengembangan bom saat ini dari pihak amerika telah menciptakan senjata yang bisa menghancurkan bunker.

Bom yang diciptakan militer AS, dikenal dengan nama Bunker Busters. bom ini menembus ke dalam bumi sedalam belasan kaki melewati tulang beton bunker sebelum akhirnya meledak. Bom ini telah memungkinkan untuk mencapai dan menghancurkan fasilitas yang tidak mungkin untuk dihancurkan. Pengalaman selama perang teluk 1991 telah membuat pihak Angkatan Udara AS telah memulai penelitian intensif terhadap bunker yang memiliki fasilitas tidak tersentuh oleh amunisi yang ada. Dalam Beberapa minggu penelitian, terciptalah prototype.

Saat uji cobanya, bunker busters ini Ketika bom membumi, itu seperti paku besar yang melesat dari tembakan pistol paku. GBU-28, demikian namanya, telah menembus 100 kaki (30,5 meter) ke kedalam bumi atau 20 kaki (6 meter) ketebalan beton.

Dengan terungkapnya kemampuan bom yang mampu menembus ketebalan seperti yang dijelaskan diatas, jelasnya bunker bukan merupakan tempat yang bisa dibialang relative aman lagi. Kecuali jika dibuat bunker lebih dalam dari daya jelajah tembus bom tersebut.

Hal-hal yang berbau militer terkadang memang selalu dirahasiakan – bukan untuk konsumsi publik, walaupun ada persentasenya mungkin hanya sedikit. Dokumen arsip rahasia tetap harus dijaga supaya tidak bocor kepihak manapun. Saya pernah mendengar ucapan beberapa orang yang mengatakan bahwa teknologi tercanggih memang berada pada militer! Dan saat menjelajah internet saya menemukan contoh negara yang teknologi tercanggihnya ada pada militer yaitu Amerika dan anda bisa membaca blog gunadarma yang menulis tentang teknologi tercanggih AS ada pada militer, Sehingga saya mau bertanya kepada anda, seberapa jauh pengetahuan anda tentang kecanggihan teknologi yang ada pada militer? Kalau saya, jujur saja hanya sedikit sekali. Jika rahasia militer suatu negara terungkap, bukankah itu justru akan membahayakan pertahanan suatu Negara? Mungkin anda bisa menemukan jawabannya disuatu tempat...

Resume by kodzan
Dari berbagai sumber

-------------------------------------------------------------------------------------



0 comments :

Post a Comment

komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging

Hubungi Saya

Name

Email *

Message *

Page RankBlogarama - Blogging Blogs
eXTReMe Tracker