Paul Tibbets, Enola Gay dan Bom Atom Hiroshima

Apakah kalian familiar dengan nama Paul Tibbets? Atau siapakah sosok Paul Tibbets ini? Mungkin kisah penjatuhan bom atom di Hiroshima, Jepang bisa mengingatkan anda semua dengan sosok Paul Tibbets ini.

Bernama lengkap, Paul Warfield Tibbets, Jr., Paul Tiibets inilah nama orang yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dengan pesawat Enola Gay-nya pada tanggal 6 Agustus 1945, menewaskan 140.000 warga Jepang seketika! Dia pernah mengatakan bahwa tidak pernah menyesalkan aksinya saat mengebom Kota Hiroshima dan bahwa bila terjadi keadaan yang sama dia akan mengulanginya.

Selain Hiroshima dan Nagasaki, ada 2 kota lainnya yang dijadikan target point penjatuhan bom atom yaitu Kokura dan Niigata, namun sejarah telah mencatat, Hiroshima dan Nagasaki yang luluh lantak akibat ulah Paul Tibbets dan crew Enola Gay-nya.

Berikut ini nama-nama crew yang menemani Tibbets dalam pesawat Enola Gay berikut posisi mereka:

  • Kapten Robert Lewis - copilot 
  • Mayor Thomas Ferebee - bombardier 
  • Kapten Theodore Van Kirk - navigator 
  • Letnan Jacob Beser - radar countermeasures 
  • Capten William "Deak" Parsons - weaponeer 
  • Letnan Dua Maurice Jeppson - assistant weaponeer 
  • Sersan Joe Stiborik - radar 
  • Staff Sersan George Caron - tail gunner 
  • Sersan Robert Shumard - asst. flight engineer 
  • Richard Nelson - radio 
  • Technical Sersan Wayne Duzenberry - flight engineer
Setelah perang usai, Paul Tibbets ini naik pangkat dari Kolonel ke Brigadir Jenderal. Dia pensuin pada tanggal 31 Agustus 1966 saat pangkatnya Brigadir Jenderal! Setelah pensiun dari Angkatan Udara, ia menjadi presiden Executive Jet Aviationdi Columbus, Ohio.

Paul Tibbets meninggal pada 1 November 2007. Setelah kematiannya, mayatnya dikremasikan dan dimakamkan pada kuburan tidak bernisan, dia meminta agar abunya disebarkan pada perairan Selat Inggris. Dia memastikan bahwa kuburannya tidak akan pernah bisa menjadi tempat peziarahan bagi penentang penggunaan senjata nuklir.

Saya sedikit teringat akan perkataan Guru Sejarah saat masih duduk di bangku SMP dulu, dimana saat itu sang Guru Sejarah tersebut mengatakan, konon katanya waktu itu Amerika hanya memiliki 3 butir bom atom; rinciannya 1 telah digunakan sebagai uji coba, dan 2-nya lagi digunakan saat pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki. Disini, kami diajak sedikit beranalisa oleh pak guru, andaikan informasi kekuatan jumlah bom atom sampai bocor pada pihak Jepang, bukan tidak mungkin Jepang akan melancarkan serangan balasan. Namun, Jepang sudah terlanjur memiliki pikiran bahwa Amerika masih memiliki cukup banyak stok bom atom sehingga akhirnya Jepang pun menyerah dan menandakan usainya Perang Dunia II.

Sedikit bercanda, jika makam Paul Tibbets memiliki nisan atau pengenal, mungkin akan ada pihak-pihak yang balas dendam dengan menjatuhkan “bom atom” pada makam Paul Tibbets ini!

Info: AcePilot, Wikipedia

-------------------------------------------------------------------------------------



0 comments :

Post a Comment

komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging

Hubungi Saya

Name

Email *

Message *

Page RankBlogarama - Blogging Blogs
eXTReMe Tracker