Mancing Ikan Kerisi di Laut Manggar Belitung Timur
Dasril Iteza - Pulau Belitung (Belitong) selaian memiliki panorama wisata yang sangat memanjakan mata akan keindahannya, namun juga memiliki sumber daya alam hasil laut seperti ikan. Tidak mengherankan karena seluruh Pulau Belitung dikelilingi oleh laut. dan yang akan sedikit diceritakan adalah sensasi memancing Ikan Kerisi di Laut Manggar.
Sebagaiman judul diatas Mancing Ikan Kerisi di Laut Manggar Belitung Timur, ini merupakan kali kedua saya memancing ikan Kerisi. Sebagai mana yang diulas pada banyak artikel di berbagai media, ikan ini katanya masih satu suku dengan ikan Kakap dan merupakan jenis ikan pancingan yang umum ditangkap.
Alarm handphone saya masih belum berteriak membangunkan ketika saya dibangunkan oleh sang nahkoda pemilik perahu yang kami tumpangi untuk berburu Ikan Kerisi. Waktu masih pukul jam 4 pagi dini hari tadi ketika saya dibangunkan dari tidur. Kemudian mempersiapkan segala seuatu yang berhubungan dengan keperluan memancing, selepas Sholat Subuh, kami pun mulai berangkat pergi memancing.
Perahu dengan lebar satu meter lebih sedikit, dengan panjang sekitar 7 meteran, membawa kami membelah lepas pantai Kota Manggar, Ibu Kota Kabupaten Belitung Timur. Untuk mencapai spot memancing Ikan Kerisi yang kami tuju, diperluakan waktu sekitar 2 jam perjalan dengan perahu bermesin ganda.
Sesampai di spot yang dimaksud, tiga mata pancing langsung saya turunkan kebawah laut, demikian juga dengan tiga teman lainnya. Saya tipe orang kurang begitu puas jika memancing menggunakan joran stik lengkap dengan reelnya, jadi saya memancing dengan uluran nilon pancing yang diulur hingga kebawah permukaan laut dengan dibantu oleh pemberat terbuat dari bahan timah coran sebesar batre jam dinding, ini pun masih belum cukup berat karena arus bawah laut cukup untuk membuat pemberat timah tersebut “melayang-layang” dalam laut.
Waktu yang ditunggu pun tiba, tidak lama berselang manakala mata pancing telah mencapai kedalam tertentu, Ikan Kerisi telah menyambarnya, dengan sedikit hentakan pada nilon membuat mata pancing sukses menenbus dan terkunci di mulut Ikan Kerisi. Secepat mungkin kerisi tersebut “diamankan” kedalam tempat yang telah disediakan. Demikianlah kejadian tarik ulur mata pancing terhadap ikan Kerisi ini terjadi, sehingga sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti, “tempat penampungan” hasil tangkapan sudah mulai dipenuhi oleh si Ikan Kerisi.
Ikan tangkapan saya yang lain selaian Kerisi adalah Ikan Anjang-Anjang, Ikan Ketambak, Balo-Balo serta Ikan Kerekutak (Bhsa. Belitong, saya masih belun tahu nama Indonesia ikan ini serta nama ilmiahnya).
Sangat disayangkan, waktu memancing kami terasa singkat, karena sekitar jam 10 pagi, angin mulai kencang bertiup, dan permukaan laut pun mulai bergelombang cukup untuk membuat perut muntah-muntah serta mabuk laut, cuaca mulai tidak bersahabat.
Mesin perahu dihidupkan kembali, dan kami pun dengan berat hati harus pulang sebelum waktunya, dengan membawa jumlah tangkapan masing-masing...
© 2014 – Dasril Iteza
1 comments :
sedap sekali, salam mancing
Post a Comment
komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging