Wisata Budaya Pulau Belitong (Belitung)
Dasril Iteza - Keragaman masyarakat Pulau Belitong (Belitung) menjadikan daerah ini kaya akan wisata budaya, disampaing wisata lainnya seperti wisata pantai, wisata bahari. Belitung memiliki Museum Geologi yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari objek wisata pusat kota Tanjungpandan yaitu Pantai Tanjungpendam. Museum ini merupakan aset budaya dan kebudayaan masyarakat Belitong.
Museum ini tidak hanya menyimpan benda-benda geologi berupa bebatuan yang diketemukan di Pulau Belitung tetapi juga maket sejarah penambangan timah. Di museum ini juga tersimpan benda arkeologi bawah air alias barang muatan kapal tenggelam (BMKT), serta benda-benda lainnya berupa benda-benda peninggalan kerajaan yang pernah ada di Pulau Belitung.
Koleksi Museum Belitong
Wisata budaya Belitung juga berupa kesenian dan upacara adat tradisional. Etnis Melayu Belitong mengenal upacara adat yang disebut dengan nama Maras Taun, jenis upacara ritual adat yang diselenggarakan setahun sekali. Upacara ritual ini biasanya dilaksanak setelah panen padi. Saat diselenggarakan fetival Maras Taun biasanya ditampilkan kesenian tradisional seperti Tari Sepen, Nutok Lesong Panjang dan membuat Emping Padi.
Pada musing kemarau, masyarakat Belitong mengenal budaya Nirok Nanggok, berupa kegiatan mencari ikan dimusim kemarau dengan tombak runcing yang disebut Tirok dan alat penjaring ikan dari rotan yang disebut Tanggok. Kegiatan Nirok Nanggok ini dilakukan secara massal dengan dipimpin oleh seseorang yang disebut Dukun Kampong.
Masih banyak lagi hal-hal yang terangkum dalam wisata budaya Belitong selain yang telah diuraikan diatas, seperti seni drama tradisional bernama Dul Muluk. Seni musik tradisional masyarakat Melayu Belitong ada Begambus dan Betiong. Kesenian tradisional lainnya adalah Begubang. Selain itu masih ada kesenian Campak Darat dan Campak Laut. Ada juga tradisi Berebut Lawang dan Berbalas Pantun yang biasanya dilakukan pada upacara pernikahan adat Belitung.
Tradisi Buang Jong
Suku laut yang bernama Suku Sawang, yang berdiam di pesisir Pulau Belitung secara rutin setiap tahunnya menggelar upacara adat yang bernama Buang Jong, yaitu menghanyutkan kelaut sebuah perahu kecil yang disebut Jong. Ritual ini dipimpin oleh dukun Suku Sawang.
Selain apa yang telah dijabarkan diatas, Belitung masih kaya akan budaya serta adat istiadat lainnya yang sekiranya akan terlalu panjang kalau diuraikan satu demi satu. Pada kesempatan lain, saya akan mencoba untuk menguraikannya satu demi satu dalam wujud posting di blog sederhana ini.
0 comments :
Post a Comment
komentar dari anda semua adalah komentar yang memiliki relevansi dengan posting artikel diatas dan saya sangat menghargai kunjungan serta komentar-komentar cerdas dari anda semua! Thanks and Happy Blogging